Pedangdut Dewi Perssik mengalami gejala ruam saat terinfeksi COVID-19. Hal itu diceritakannya lewat postingan Instagram miliknya yang menampilkan wajah serta sebagian kecil tubuhnya yang dipenuhi ruam merah.
“Jadi timbul kemerahan ini adalah salah satu yg timbul dari mereka yg terkena covid sekitar 20%. Nah ini jadi bahan renungan buat kita semua dan teguran buatku juga untuk menggugurkan dosa2ku, dan bahwa covid itu nyata,” jelasnya dalam postingannya yang diunggah pada Kamis (24/12/2020).
Ruam kulit memang termasuk ke dalam daftar panjang gejala virus Corona. Meski kasusnya tidak banyak, gejala ini dilaporkan terjadi pada sejumlah pasien COVID-19 di China dan Eropa, yang bisa muncul di awal infeksi atau selama pasien menjalani perawatan.
Penyebab munculnya ruam
Para ahli menyebut gejala ruam ini tidak hanya disebabkan oleh virus itu sendiri, tetapi oleh respons kekebalan tubuh terhadap virus. Bahkan gejala ini bisa dialami pasien di segala usia.
Misalnya, penelitian menunjukkan ruam mungkin disebabkan oleh aktivasi berlebihan dari bagian sistem kekebalan. Hal ini mengarah pada kerusakan pembuluh darah yang terlihat pada gejala seperti COVID-19 toes atau purpura yang disebabkan oleh pendarahan di bawah kulit.
“Banyak infeksi virus yang dapat mempengaruhi kulit, jadi tidak mengherankan jika kami melihat ruam ini pada COVID-19,” kata peneliti Dr Veronique Bataille, konsultan dermatologis di Rumah Sakit St Thomas dan King’s College London.
Jarang terjadi pada pasien COVID-19
Selain itu, dokter spesialis paru sekaligus Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro, SpP(K) menjelaskan ruam yang dialami Dewi bisa terjadi pada pasien COVID-19 meski sangat jarang.
“Tidak umum terjadi, akan tetapi ada beberapa kasus dapat timbul terutama pada orang yang sensitif,” kata dr Erlang dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (25/12/2020).
Berdasarkan pengalamannya, dr Erlang mengatakan gejala ini biasa terjadi pada pasien yang memiliki alergi kulit sensitif, tetapi tidak berbahaya dan akan hilang. Tapi, ruam ini akan menjadi berbahaya jika menyerang saluran pernapasan dan membuat pasien sesak napas.
“Ruam terjadi karena inflamasi atau peradangan yang sistematik atau menyeluruh, jadi bisa juga terjadi pada kulit,” jelasnya.
Dalam mengatasinya, dr Erlang biasanya akan memberikan obat anti peradangan dan anti alergi. Setelah diobati, ruam tersebut akan semakin mereda.
Ada berbagai jenis ruam yang dikenal. Selengkapnya baca di halaman berikut.