Palang Merah Indonesia mengajak masyarakat untuk tetap aktif mendonorkan darah di masa pandemi Covid-19. Mereka menyebut mengalami kendala penurunan jumlah pendonor jika dibandingkan pada 2019 lalu.
Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat, Linda Lukitari Waseso, mengatakan masyarakat tak perlu khawatir mendonorkan darah di masa pandemi Covid-19. PMI menetapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaan donor darah.
“Untuk tempatnya kami melakukan baik, donor chair-nya maupun tempat tidur, dan seluruh ruangannya disemprot desinfektan sehari tiga kali. Begitu juga peralatannya dan petugas pun memakai alat pelindung diri supaya selain menjaga pelaksananya aman,” ucap Linda dalam Talkshow ‘Donor Darah Aman di Masa Pandemi’ di Media Center #SatgasCovid19 yang diunggah melalui akun YouTube BNPB pada Jumat lalu (26/11).
edangkan untuk para pendonor harus melakukan protokol kesehatan, yakni #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.
Seluruh protokol ini berlaku dalam kegiatan donor darah, baik di rumah, mobil PMI, ataupun di 224 unit donor darah PMI.
Protokol tersebut, kata Linda, seharusnya cukup menjawab kekhawatiran masyarakat soal kontaminasi virus Corona. Ia pun menyebutkan hingga saat ini belum ada data penularan Covid-19 melalui transfusi darah. WHO sendiri mencatat bahwa mayoritas penularan Covid lebih karena droplet.
Ia menyebutkan sepanjang Pandemi Covid terjadi penurunan donor darah yang berimbas pada stok darah. Jumlah pendonor turun sekitar 30 sampai 50 persen. Malah pada masa puasa Ramadan lalu sempat mencapai 70 persen.
“Kalau soal berapa angka normalnya itu adalah dua persen dari populasi, jadi masing-masing wilayah berbeda,” jelas Linda.
Setiap tahunnya PMI membutuhkan 5 juta kantong darah untuk kebutuhan kesehatan dan kemanusiaan.
Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengatakan sepanjang pandemi transfusi darah tetap dibutuhkan. Karena proses seperti operasi tetap dilakukan.
“Kebutuhan akan transfusi ini tetap saja besar. Makanya sangat penting ketersediaan ini,” ujarnya.
(aryo/rea)