Denpasar | Anggota DPD RI Arya Wedakarna membantah telah menganjurkan masyarakat melakukan seks bebas asal menggunakan kondom. Arya menyebut ada pihak yang sengaja memotong pernyataannya.
Tuduhan Arya menganjurkan seks bebas asal pakai kondom berawal dari sebuah video yang beredar. Senator asal Bali itu menjelaskan tentang video yang beredar tersebut.
“Jadi pertama, itu video lama tahun 2017. Jadi itu video itu, waktu itu kalau tidak salah saya menyampaikan di depan siswa, karena waktu itu kan yang dibahas tentang PP Nomor 87 Tahun 2014 tentang pencegahan penyakit HIV AIDS. Jadi konteksnya adalah kepada siswa pada saat itu,” kata Arya saat dimintai klarifikasi, Minggu (1/11/2020).
“Kita tahu bahwa, dan saya rasa semua orang tahu bahwa tingkat penyebaran HIV/AIDS di Bali kan tinggi sekali, karena sebagai daerah pariwisata yang di mana Bali ini menerima kurang-lebih 8 juta turis per tahun. Jelas ada dampak-dampaknya, seperti narkoba, seks bebas, dan lain-lain,” imbuhnya.
Arya mengingatkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi merupakan program pemerintah secara sah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dia menekankan bahwa pernyataannya dalam video yang beredar ditujukan untuk pihak-pihak yang telanjur melakukan seks bebas.
“Maka dari itu, ketika saya ada satu diskusi dan dialog, dan juga riset, seperti itu, nah bagaimana menangani terhadap orang-orang atau anak muda yang memang telanjur (melakukan seks bebas), seperti itu. Fenomena ini, saya sebagai wakil rakyat kan memberikan solusi, karena kita punya PP tahun 2019, termasuk juga tentang alat kontrasepsi,” papar Arya.
“Nah yang namanya kondom dan lain sebagainya, terutama kondom, kan itu adalah program pemerintah, itu kan program pemerintah, bukan seperti ganja yang ilegal. Nah, maka dari itu, saya sah-sah saja, yang sudah terlanjur, walaupun saya tidak masuk ke wilayah pribadi, kan begitu, ya kamu harus pakai kondom dong biar nggak AIDS, dan ya konteksnya itu sebenarnya. Jadi tidak ada yang menganjurkan, tidak ada yang bagaimana, ya tetap sesuai dengan norma-norma agama. Tetapi masyarakat atau anak-anak muda yang terlanjur bergaya hidup seperti itu, dan itu fakta loh, di Bali banyak,” sambung dia.
Lebih lanjut, Arya menekankan bahwa dia tidak menganjurkan seks bebas. Dia menuding ada pihak yang sengaja memotong video yang berisi pernyataannya soal seks bebas.
“Ya itu, dan lagian itu yang perlu ditelusuri, kan video saya video lama, itu dipotong. dan saya sudah sampaikan, ada video utuhnya kok, seluruhnya di platform social media, ada semua,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan masyarakat yang tergabung dalam Perguruan Sandhi Murti mendatangi kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali. Kala itu, warga mendemo anggota DPD Arya Wedakarna karena dianggap melecehkan simbol agama yang disucikan masyarakat Bali.
Aksi demo tersebut digelar di Jalan Cok Agung Tresna Renon, Denpasar, Bali, Rabu (28/10). Unjuk rasa tersebut sempat ricuh saat Arya Wedakarna menemui pendemo.