Jakarta | Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jendral Andika Perkasa meminta maaf kepada semua pihak yang telah menjadi korban terkait insiden penyerangan Polsek Ciracas Jakarta Timur yang terjadi pada Sabtu dini hari (29/8) lalu.
“TNI AD memohon maaf atas terjadinya insiden yang menyebabkan korban maupun perusakan yang dialami oleh rekan-rekan baik dari masyarakat sipil maupun anggota polri yang tidak tahu apa-apa,” kata Andika dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Minggu (30/8).
Lebih lanjut, Andika menyatakan pihaknya kami mengawal terus insiden tersebut. Termasuk diantaranya memberikan ganti rugi terhadap biaya perawatan para korban dan kerusakan fisik yang dilakukan oleh para pelaku.
Andika juga mengakui sejauh ini terdapat 12 personel TNI AD yang terlibat dalam penyerangan tersebut. Ia memastikan 12 orang tersebut sudah diperiksa oleh Polisi Militer Kodam Jaya. Ia menyatakan ada 19 personel TNI AD lagi yang memiliki indikasi keterlibatan dalam penyerangan tersebut.
“Jadi total berarti nanti ada 31 dan pemeriksaan ini akan berlangsung dan akan dipenuhi semua kebutuhan administrasi sehingga mereka tidak akan bisa lagi komunikasi dengan orang di luar,” kata Andika.
Andika menyatakan pihaknya terus melakukan penelusuran terkait insiden tersebut yang melibatkan para anggotanya. Ia berharap masyarakat luas untuk membantu TNI AD untuk memberikan informasi terkait insiden tersebut.
“jadi kami yakini 31 ini adalah bagian dari pengembangan pertama kami akan terus dan kami tidak akan menyerah,” kata Andika.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan penyerangan di Polsek Ciracas pemicunya adalah dugaan provokasi yang dibuat seorang prajurit yang mengaku dikeroyok.
Sebelumnya, sekitar 100 orang merusak Mapolsek Ciracas, Sabtu (29/8) dini hari. Mereka datang dengan menggunakan sepeda motor dengan mengenakan masker.(rzr/gil)